(Kevin)kami menginginkan rumah ini.
(Rosita)benar sekali kakak iparku tersayang,
(Vanesa)kalau kalian ingin tinggal di rumah ini?kenapa tidak
bilang dari awal?kita pasti mengijinkan kalian tinggal bersama kami.
(Rosita)tapi aku ingin memiliki bukan numpang?hey cepat
kalian usir orang ini dari rumahku!
(Preman)baik boss.
(Evan)lepaskan kami!kevin,rosita aku tidak akan memaafkan
kalian.
(Eren)papa,mama tunggu jangan pergi!
Eren menangis memanggil orang tuanya,kemudian Rini juga
melihat kedua orang tuanya di usir.Rini tidak berani ketempat itu dan akhirnya
sembunyi balik dinding.kemudian Rini melihat jendela yang masih terbuka lalu
keluar dari jendela itu.
(Rini)papa,mama?
Rini sambil menangis memanggil orang tuanya.
(Evan dan Vanesa)rini?
Saat Eren akan lari ke keluarganya?Rosita menahannya dan
membekapnya.
(Rosita)eren,kamu tidak boleh ikut mereka pergi,kamu harus
ikut tinggal sama tante.
(Eren)tidak,aku tidak mau tinggal sama orang jahat kayak
tante?
(Rosita)diam kamu!kak evan,mbak vanesa cepat kalian pergi
dari sini dan eren akan ikut tinggal bersamaku sekaligus aku sandra guna untuk
melancarkan urusanku,dan satu lagi jangan coba coba kalian telpon polisi,kalau
kalian tetap melapor,eren taruhannya.
(Vanesa)baik,kami tidak akan lapor polisi asal kamu tepati
janji,apabila urusanmu selesai,segera kembalikan eren kepada kami.
Vanesa pun marah.
(Eren)papa,mama aku enggak mau disini?aku mau sama papa dan
mama.
(Vanesa)sayang kamu sabar ya?mama janji kita pasti bertemu
lagi.
(Rosita)kalian tenang saja aku tidak akan menyakiti eren,setelah
urusanku selesai aku akan kembalikan eren pada kalian.
Evan tidak sanggup melawan karena jumlah mereka banyak.dan
terpaksa mereka harus meninggalkan Eren.
(Rini)ma kak eren?
(Vanesa)sabar ya sayang kita pasti akan cari jalan
keluarnya,pa sekarang kita tinggal dimana?
(Evan)papa akan cari teman papa yang punya rumah kontrakan
dan kita akan tinggal disana sementara.
Evan pun dapat rumah kontrakan walaupun tak sebesar rumah
yang mereka tinggali sebelumnya.
(Rini)ma ini dimana?rini takut.
(Vanesa)tenang ya sayang,sementara kita akan tinggal disini
sampai semuanya baik baik saja.
Waktupun berlalu,kini usia Eren dan Rini menginjak 17 tahun.
(Rini)ma,gimana ya kabar kak eren sekarang?
(Vanesa)yang pasti wajahnya mirip kamu,kita doakan semoga
kakak mu baik baik saja.
(Evan)rini,maafin papa ya nak,papa tidak bisa nguliahkan
kamu papa hanya bekerja sebagai kuli bangunan,terpaksa kamu hanya tamat sampai
SMA.
(Rini)iya pa,enggak papa kok rini ngerti.tapi rini ingin
bekerja bantuin mama dan papa?
(Vanesa)tapi rin, kamu mau kerja dimana?enggak mama enggak
setuju!
(Rini)ma plissss?
Hingga ada orang yang ingin membantu rini dia adalah
tetangganya sendiri.
(Marsya)assalammualaikum?
(Rini)waalaikum salam!eh mbak marsya,masuk mbak ada apa ya?
(Marsya)katanya kamu butuh pekerjaan ya?
(Rini)iya mbak kasian orang tua saya.
(Marsya)gini rin,di kota
saya punya teman kebetulan dia sedang membutuhkan karyawan,gimana kamu mau
enggak?
(Rini)mau mbak,saya mau sekali.
(Marsya)kebetulan juga tempat kerjanya juga enggak terlalu
jauh dari tempat tinggal saya di kota ,jadi
kamu boleh tinggal dirumah saya.
(Rini)tinggal di rumah mbak marsya?
(Marsya)iya?tapi orang tuamu setuju tidak?
(Rini)nanti saya usahakan.
Malam harinya Rini memberanikan diri berbicara kepada orang
tuanya.
(Rini)mama,papa rini sudah dapat pekerjaan.
(Evan)dimana?
(Rini)rini ikut mbak marsya ke kota ,katanya disana temannya sedang
membutuhkan seorang karyawan.
(Vanesa)tapi apa kamu enggak papa?
(Rini)ma plissss,izinin rini ya?
Keesokan harinya Rini berangkat bersama Marsya walaupun
dengan berat hati.
(Rini)pa,ma jaga diri baik baik ya?aku janji akan segera
pulang.
Vanesa menangis mengantar kepergian anaknya.
(Evan)tenang ma,rini pasti baik baik saja,kita percayakan
semua kepada allah.
Di tempat lain Eren menjalani kehidupannya yang penuh
penderitaan.
(Rosita)pa bagaimana ini eren tidak pernah mau mendatangani surat warisan orang
tuanya.
(Kevin) kalau sekarang dia tanda tangan,lalu kabur dari
rumah ini bagaimana?
terus kalau anak itu lapor ke polisi dan membawa kita
kepengadilan bagaimana?ma,eren belum berusia 21 tahun,kita tentu kalah di
pengadilan.
(Rosita)iya tapi aku ingin harta ini menjadi milikku,ini
pembantu mana sih di suruh bikinin minum lama banget?eren,eren
(Eren)iya tante sebentar?
(Rosita)mana minumannya lambat sekali sih?sudah sana kebelakang.
(Rosita)iya juga sih mas?
(Kevin)kita sabar saja,kan lumayan kita jadikan dia pembantu di
rumah ini,setelah dia usianya sudah 21 tahun kita paksa dia lalu kita usir dari
sini.
(Eren dalam hati)papa,mama bagaimana kabar kalian,eren
kangen sekali sama kalian,eren sudah tidak betah tinggal disini,hanya kalung
ini yang bisa mengingatkan ku pada kalian.
(Vanesa)pa kok tiba tiba mama ingat sama eren ya
pa?bagaimana keadaanya sekarang ya pa?
(Evan)kita doakan saja semoga eren baik baik saja.
(Vanesa)pa,bukankah mereka sudah berjanji akan mengembalikan eren?
(Evan)papa tidak tahu ma?tetapi selama usia eren belum 21
tahun,mereka tidak akan membebaskan eren?
(Vanesa)mama tidak peduli dengan harta itu yang penting eren
kembali.
(Evan)tapi mama dengar sendiri kan mereka akan mengembalikan eren setelah
urusannya selesai,
(Vanesa)maksud papa empat tahun lagi kita baru ketemu eren?tidak
pa,mama tidak mau menunggu terlalu lama lagi.
(Evan)kita tidak bisa membebaskan eren,rosita dan kevin
pasti menyuruh orang untuk menjaga rumah itu,sedangkan papa tidak bisa melawan
mereka,kita sabar aja ya ma?
Akhirnya Rini dan Marsya telah sampai di tempat tujuan.
(Rini)ini rumah mbak Marsya?
(Marsya)iya?oh ya itu kenalin adik ku namanya deni.
(Deni)hemmmmmmm
(Rini dalam hati)ini orang apa gorila ya?
Keesokan harinya Rini mulai bekerja dan berpakain
rapi.sedangkan Deni masih baru bangun tidur.
(Rini)hemmm sudah rapi aku siap berangkat kerja.
(Deni)huaaaaa hei masih jam berapa ini,sudah rapi aja.
Rini berangkat kerja dengan mengendarai sepeda mini milik
Marsya.saat di tengah perjalanan Rini melihat kebun bunga melati yang
indah,kemudian Rini berhenti,saat dia mendekati bunga itu ia teringat pada
kakaknya
(Rini)seandainya kak eren ada di sini pasti dia senang
sekali.
Dan pada waktu yang bersamaan Eren membersihkan taman.
(Eren)bunga ini harum sekali,gimana ya kabar rini
sekarang?pasti dia bahagia sekali,karena dia bersama papa dan mama.
Tiba tiba saja ada yang menyentuh pundak Rini.
(Rini)aahhhhh
(Deni)rin,bukannya kerja malah ketempat yang gak jelas
gini,hati hati lo hari pertama kerja langsung di pecat.
(Rini)kalau aku di pecat apa urusnmu?
(Deni)ihhh?nih cewek jutek banget sih?di bilangin malah
marah marah,ya udah aku berangkat kuliah dulu.
(Rini)berangkat aja sana
ganggu orang saja?bener juga sih inikan hari pertama ku kerja aduhhhhh?
Segera saja Rini naik sepeda terburu buru dan dari arah yang
berbeda Deni tertawa melihat Rini.senja pun telah tiba,Rini kembali ke rumah
Marsya.
(Marsya)rini,sini ayo kita makan sama sama.
(Rini)i i iya mbak,nanti saja saya makannya?
(Marsya)lohh kenapa?sudahla jangan malu malu ayo sini!
(Deni)jangan malu malu nanti lapar lohh hi hi hi.
(Marsya)deniiii?kamu apa apaan sih?rini bagaimana
pekerjaanmu di hari pertama ini?
(Rini)sangat baik mbak,saya di ajarkan cara membuat roti dan
juga banyak sekali yang beli.
Hari demi hari rini sudah mulai terbiasa denga keluarga
itu,apalagi dengan keusilannya Deni.
(Deni)daaarrrrrr
(Rini)aaaaaaa deni,apa apaan sih?kamu benar benar
keterlaluan ya?
Marsya hanya tersenyum saja.
Sedangkan di kampung tempat tinggal kedua orang tua Rini
yang sedang merindukan kedua putrinya.
(Vanesa)pa,gimana ya kabar anak anak kita sekarang?
(Evan)kita doakan semoga mereka baik baik saja.
(Vanesa)pa,besok mama ingin menemui mereka berdua boleh kan pa?
(Evan)mama,kalau rini mudah di temui tapi kalau eren bahaya
ma?
(Vanesa)papa tenang saja,mama akan melihat dari kejahuan.tolong
pa izinin mama?mama sangat merindukannya.
Vanesa berlutut di hadapan suaminya agar di izinkan.
(Evan)papa juga merindukan mereka,ya sudah tapi mama harus
hati hati ya?
Keesokan paginya Vanesa berangkat menemui kedua putrinya,dan
yang pertama adalah Eren di rumah yang di tinggalkan dulu.
(Vanesa dalam hati)ya allah dia benar benar mirip sekali
dengan rini.tapi kenapa dia harus menjalani hidup seperti ini?
Vanesa sambil menangis melihat Eren yang sedang membersihkan
rumah.saat Vanesa hendak memanggilnya tiba tiba saja Rosita memanggilnya
duluan.
(Rosita)erennnnnn,di panggil dari tadi enggak datang
datang,kamu budek ya?kamu memang enggak bejus membersihkan rumah,tuh lihat
sampah berserakan kemana mana,sekarang cepat kamu bersihkan.
(Eren)baik tante.
(Vanesa)ya allah seperti inikah kehidupan anakku,tapi mama
janji akan membebaskanmu dari Rosita.
Dari kejahuan Kevin melihat Vanesa yang sedang menangis.
(Kevin dalam hati)gawat mbak vanesa melihat eren di marahi
rosita.
(Kevin)mbak ngapain disini?mbak sudah melihat semuanya kan ,sekarang apa yang
akan mbak lakukan?hem.
(Vanesa)kalian benar benar jahat,mana janji kalian yang akan
mengembalikan eren?bukankah dia hanya di suruh tanda tangan saja,tapi kenapa
kalian memperlakukan dia seperti pembantu?
(Kevin)karena di rumah ini tidak ada pembantu,jadi eren yang
kita jadikan pembantu,dengar ya mbak,mbak sudah tidak ada hak lagi di rumah
ini,sekarang silahkan pergi dari rumah ini!atau aku panggilkan satpam?
(Vanesa)baik,saya akan pergi?tapi aku tidak akan tinggal
diam,karena kalian sudah memeperlakukan eren dengan keji.
Vanesa berjalan tertatih tatih,setelah sampai di rumah
Marsya,Vanesa langsung memeluk Rini.
(Rini)apa yang terjadi ma,kenapa mama menangis?
(Vanesa)tadi mama melihat kakakmu,dia di siksa oleh tantemu.
(Rini)mereka jahat sekali!
(Vanesa)mama ingin menolong kakak kamu dan membawanya pulang
tetapi keburu ketahuan kevin,dia juga bilang kalau mama sudah tidak ada hak
atas rumah itu.
(Rini)selama kak eren belum berusia 21 tahun semua itu masih
milik kita,jadi percuma mereka marampas,kita harus bergegas mengambil hak kita
dan menyelamatkan kak eren.
(Vanesa)iya kamu benar,ya sudah mama pamit dulu kasian papa
dirumah sendirian.
(Rini)hati hati ma di jalan!
Vanesa akhirnya pulang kembali ke kampung,sedangkan Rini
masih sedih mendengar cerita ibunya.
(Deni)kamu kenapa?kok mulutmu kayak katak gitu?
(Rini)deniii!bisa enggak sih sehari aja enggak usil,ganggu
orang aja.
Kemudian Rini pergi ke kamar meninggalkan Deni.
(Deni)tuh anak kenapa ya enggak ada angin enggak ada badai
nyamber aja kayak petir,dasar cewek jutek.
Rini sedang duduk di tempat tidurnya sambil berfikir.
(Rini dalam hati)kakak bagaimana kabarmu sekarang,semoga kau
baik baik saja di sana
dan bertahan demi papa dan mama.keesokan paginya
(Rini)hemuuuaaaa sudah pagi nyenyak sekali tidurku semalam.
Diam diam deni menghampiri dan meniup wajah Rini.
(Deni)wuhhh
Kemudian Rini langsung menutup hidungnya.
(Rini)hemmmmm,kamu belum mandi ya?
(Deni)yang ngomong aja belum mandi,ayo bangun!
(Rini)iya iya crewet banget sih?
Rini bangun dari tempat tidurnya lalu mengambil handuk untuk
mandi,
Seperti biasa Deni selalu usil dia mendahului Rini dan
menabraknya.
(Rini)aduhhh?awas ya!
Rini yang tidak mau tinggal diam,dia mengambil handuknya
Deni dan melemparnya keluar jendela.
(Deni)riniiiiii,,,,,
(Rini)hahahaha rasain kamu?
Deni melihat kejendela dan handuknya terlindas mobil.
(Deni)ya,handuk kesayanganku?
Hal ini membuat Marsya dan Hendri suaminya terbangun.
(Hendri)suara berisik apasih itu ma?
(Marsya)itu pasti ulah deni,tuh anak ya.
(Hendri)mama samperin sana !
(Marsya)deni,,ada apa sih pagi pagi sudah bikin ribut?
(Deni)i i i itu mbak rini jatuhin handukku keluar
jendela,dan sekarang mbak lihat,handukku terlindas mobil.
(Marsya)lohh kok bisa?pasti kamu nyari gara gara duluan.
Sedangkan Rini senyum senyum sendiri di kamar mandi
mendengar Deni di omelin.
(Deni)ya aku minta maaf mbak,sudah bangunin mbak marsya?
(Marsya)gak usah minta maaf nanti pasti kamu ulangi lagi.
Malam telah tiba dan Rini telah pulang dari tempat
kerjanya,lalu makan malam bersama.
(Marsya)pa?saudara sepupu kita besok mau menginap di rumah
kita.
(Hendri)oh ya?sama siapa?
(Marsya)kalau enggak salah sama pembantunya,
(Deni)kebiasaan deh pergi sama pembantunya,kayak enggak
punya cewek aja,tapi memang enggak punya cewek sih?
Rini tertawa mendengar celotehnya Deni.
(Marsya)kamu apaan sih?kamu sendiri aja enggak pernah
berubah dari sifat usil mu.
Keesokan harinya Rendy datang bersama pembantunya,namanya
adalah bik siti,dan mereka semua memanggilnya bik siti.
(Rendy)mar,siapa perempuan itu?
(Marsya)oh itu,dia anak pak evan dan bu vanesa tetanggaku di
desa.
(Rendy)kenapa dia ada disini?
(Marsya)dia kerja di tempat teman ku,tapi ada apa ya dengan
hidupnya,sepertinya rumit sekali.
Saat di ruang tengah Rini membaca buku sambil berjalan,dan
tidak sengaja bertabrakan dengan Rendy.
(Rini)maaf mas saya enggak lihat jalan?
(Rendy)ohh enggak papa,tapi lain kali kamu kalau baca jangan
sambil jalan ya?
(Rini)iya mas,saya benar benar minta maaf.
Setelah mereka pergi kearah yang berbeda,Rini bergeming
sendiri.
(Rini)dia baik,enggak kayak deni baru ketemu langsung usil.
Setelah itu Rini bertemu dengan bik Siti.
(Bik siti)ehhh kamu disini numpang ya?
(Rini)apa?kenapa bibik bicara seperti itu?
(Bik siti)kamu enggak usah pura pura enggak tahu,aku tahu
kamu disini numpang,aku juga tahu kamu pasti ingin mendapatkan rumah ini iya kan ,karena kamu orang
miskin.
Bik siti sambil senyum sinis.sedangkan Rini hanya mengelus
dada lalu pergi.
Kemudian Bik siti mengendap endap masuk ke kamar Deni,Rendy
yang kebetulan lewat tidak sengaja melihatnya.
(Bik siti)wahh ada kalung bagus disini,buat aku saja.
Yang diambil adalah kalung liontin miliknya Rini yang hilang
dulu dan di temukan oleh Deni,namun mereka tidak menyadari kalau waktu masih
kecil pernah bertemu.
(Rendy)bik siti,apa yang kamu lakukan di kamar deni?
Bik siti pun gugup.
(Bik siti)tuan!kenapa tuan ada disini?
(Deni)ada keributan apa disini?bik siti,kenapa kalung ku ada
di tangan bibik?
Dengan takutnya bik siti bertekuk lutut di hadapan Rendy.
(Bik siti)maafkan saya tuan,saya hanya melihat kalung ini
jatuh di lantai,lalu saya mengambilnya.
(Deni)apa jatuh di lantai?perasaan aku menaruhnya di tempat
tidur,tidak mungkin aku lupa,pasti bibik mencurinya iya kan ?
(Rendy)saya sering sekali memberi kesempatan pada bibik,tapi
bik siti selalu saja mengecewakan saya.
(Bik siti)tidak tuan saya hanya di suruh!
(Rendy)apa?bibik di suruh sama siapa?
(Bik siti)rini,tuan.
(Deni)tidak mungkin,bik semenjak saya kenal rini,dia tidak pernah
melakukan hal buruk,apa lagi menyuruh mencuri?
(Bik siti)saya tidak tahu tuan,saya hanya di suruh!katanya
saya disini hanya numpang.
Kemudian Deni dan Rendy menghampiri Rini.
(Deni)rin,apa benar kamu menyuruh bik siti mencuri kalung di
kamar ku?
(Rini)menyuruh bik siti mencuri kalung di kamarmu?aku tidak
pernah berbicara panjang lebar dengan bik siti,apa lagi sampai menyuruhnya
mencuri.
(Rendy)sudah kuduga,bik siti memang pelakunya.
(Bik siti)ampun tuan saya hilaf?
(Rendy)tapi ingat ya bik,sekali lagi bik siti mengecewakan
saya,saya akan pecat bik siti.
(Bik siti)iya tuan?
Bik siti pergi ke dapur sedangkan Rendy pergi ke kamarnya.
(Rini)aku enggak nyangka,bik siti bisa berbuat seperti
itu,oh ya kamu kan
cowok,tapi kenapa kamu punya kalung?hemm
(Deni)itu,itu,ahhhh ceritanya panjang?sudahlah jangan di
bahas.
(Rini)dasar cowok aneh?
Keesokan harinya seperti biasa,Deni pergi kuliah dan Rini
pergi bekerja,
Di tempat Rini bekerja,Rini sedang melayani pembeli dan toko
rotinya sangat ramai pembeli,kemudian Rini di hampiri oleh Fika teman Marsya
atau pemilik toko roti itu.
(Fika)rini,alhamdullilah ya semua rotinya sudah habis?
(Rini)iya mbak,itu karena sangat rotinya sangat enak.
Sedangkan Deni di kampusnya di hampiri oleh seorang
perempuan.
(Sarah)halo den,
(Deni)hallo juga,kangen ya sama aku?
(Sarah)iya dong,walaupun setiap hari ketemu,aku selalu saja
kangen sama kamu.
(Fian)deniiiii?
(Sarah)deni,siapa dia?
(Deni)itu,itu?
(Fian)deni,kamu kok cuekin aku sih?
(Sarah)kamu siapa?
(Fian)aku pacarnya deni,kalau siapanya deni?
(Sarah)aku juga pacarnya deni!deni jadi selama ini kamu
selingkuh di belakang aku ya?
(Deni)maafkan aku,aku melakukan itu karena aku cinta kalian
berdua?plissss maafkan aku!
(Sarah)kita putus!
(Fian)dasar play boy,plessss
Fian menamparnya karena kesal,Deni pun pulang dan di sambut
oleh Rini.
(Rini)pipimu kenapa? merah bengkak gitu,habis di tamper
cewek ya?
(Deni)diam kamu!
Rini sangat kaget mendengar deni bicara kasar,kemudian Deni
pergi ke kamarnya.
(Rini)kamu kenapa?ayo cerita!
(Deni)aku di putusin pacarku.
(Rini)kok bisa?emang kamu di kampus jahil juga?
(Deni)dengar ya rin,aku jahil itu hanya di rumah saja,kalau
di kampus harus jaga wibawa dong!
(Rini)lalu apa?
(Deni)aku di putusin karena,karena aku punya pacar lebih
dari satu.
(Rini)apa?pantas aja di putusin.
Di tempat lain,Eren yang sedang membuang sampah tampak
kelelahan,lalu ia di panggil Rosita.
(Rosita)eren,belikan saya coklat ya di supermarket,enggak
pakek lama!
(Eren)iya tante.
Eren pun pergi ke supermarket,ketika sampai di jalan raya
ada mobil dari belakang melaju kencang dan menabrak Eren,dan mobil itu pergi
begitu saja.
Sedangkan Vanesa yang sedang minum gelasnya jatuh
(Vanesa)ya allah pa ada apa ini?eren,eren.
(Evan)ada apa ma,gelasnya sampai pecah gitu?
(Vanesa)perasaan mama enggak enak pa?
(Evan)kan
papa sudah bilang ma,jangan berfikir negatif terus!itu semua kerena kita jauh
dari mereka.
(Vanesa)iya mungkin papa benar.
Sedangkan Rosita sangat kesal karena Eren belum juga
kembali.
(Rosita)mana anak ini,lama banget sih?pasti anak itu lagi
asyik pacaran,awas ya!
Rosita pergi mencari Eren,tetapi ia melihat banyak orang di
jalan lalu menghampirinya.
(Rosita)permisi,permisi!hahhhh eren.
Kemudian Rosita menghubungi Kevin untuk mengantar Eren ke
rumah sakit.
(Rosita) bagaimana ini pa,kalau dia mati kita tidak akan
mendapatkan tanda tangan dari anak itu.
(Kevin)mama jangan berfikir seperti itu,sudah mama tenang
saja ya?
Sekian lama Eren pingsan akhirnya sadar juga.
(Eren)siapa kalian?kenapa aku ada disini?
(Rosita)kamu enggak ingat kami?
Eren hanya menggelengkan kepala.
(Rosita)pa,dia sepertinya lupa ingatan,ini kesempatan buat
kita.
(Kevin)iya kita manfaatkan dia.
(Rosita)nama kamu sebenarnya cindy,dan kamu anak dari
pembantu kami yang sudah meninggal,dan ibu kamu memiliki hutang begitu banyak
sama kami,kamu mau kan
mengganti uang yang sudah di pinjam ibu kamu?
(Eren)mau nyonya?
(Rosita)ya kamu harus panggil saya nyonya,aku tahu kamu anak
baik,mangkanya kamu mau membantu ibu kamu.
(Eren)tapi apa benar ibu saya sudah meninggal?
(Rosita)benar sekali er,maksud saya cindy.
Kemudian Kevin berbisik pada Rosita.
(Kevin)kenapa kamu mengganti namanya?
(Rosita)selama inikan kita susah mendapatkan tanda tangan
anak itu,inilah saatnya.cindy kamu harus tanda tangan disini karena itu berarti
kamu setuju kerja untuk melunasi hutang ibumu.
Mereka bertiga pun pulang dari rumah sakit,sesampai di rumah
Eren memegang kalung yang ia pakai.
(Eren/Cindy)nyonya ini kalung siapa ya?
(Rosita)coba saya lihat?ya mungkin ini kalung pemberian ibu
kamu sebelum meninggal.
Rosita melihat kalung itu tanpa membuka dalamnya,karena di
dalam kalung itu ada foto dan nama Eren,Eren pun juga begitu masuk kekamarnya
dan menaruh kalungnya di lemari tanpa melihat isinya.
(Rosita)kita sudah berhasil mendapatkan tanda tangan
eren,tapi hartanya masih belum sah menjadi milik kita.
(Kevin)kamu sabar saja,lebih baik kita nikmati saja semua
ini,kan
lumayan dia menjadi pembantu kita tanpa harus membayarnya.
Di tempat lain,Rendy dan Rini sedang ngobrol berdua di teras
rumah.
(Rendy)rini,kamu jangan terpengaruh oleh omongannya bik
siti,dia sangat licik sekali.
(Rini)lalu kenapa mas rendy tidak mencari pembantu lain?
(Rendy)itu karena saya kasihan padanya,dia hidup sebatang
kara.
(Rini)oh gitu ceritanya,aku salut sama mas rendy walaupun
bik siti licik mas rendy tetap memperkerjakan dia.
Keesokan harinya Rendy pamit pulang ke rumahnya tetapi tidak
bersama Bik siti karena Marsya meminta dia bekerja di rumahnya,semua orang
melihat kepergian Rendy kecuali Rini yang sedang berdiam di kamarnya,kemudian
Rini mengambil hand pone dari lemarinya.
(Rini)uhhhh rasanya aku ingin pulang dan memberi hadiah ini
pada papa dan mama.
Marsya yang kebetulan lewat tidak sengaja mendengarnya.
(Marsya)kamu ingin pulang?
(Rini)iya mbak,kebetulan toko rotinya tutup selama tiga
hari.
(Marsya)kalau gitu telfon mas rendy aja,mumpung masih belum
jauh
(Rini)apa enggak ngrepotin mbak?
(Marsya)enggak kok,kamu tenang aja.
Dan di telfon?
(Marsya)hallo mas rendy,tolong ya mas berhenti dulu,ini rini
mau pulang, sekalian bareng mas rendi ya?
(Rendy)ohh iya.
Lalu telfonnya di tutup.
(Marsya)deni,tolong ya anterin rini ke tengah kota ,dia mau pulang sama
mas rendy.
(Deni)ahhhhh ganggu orang lagi tidur aja?
Rini bersiap siap untuk pulang namun Deni masih saja tidur.
(Marsya)deni ayo cepet!
(Deni)iya,iya,iya.
Mereka pun berangkat mengendarai sepeda motor,tetapi di
jalan mereka ribut.
(Rini)deni,jangan ngebut ngebut aku takut!
(Deni)kamu tenang aja gak kan jatuh kok.
(Rini)aku itu takut.
(Deni)sudah ganggu orang tidur,bukannnya terima kasih malah
sewot.
Akhirnya mereka sampai di tempat Rendy memakirkan mobil.
(Rini)oke, aku sekarang bilang terima kasih ya?
Rini sambil kesal
pada Deni.
(Deni)iya,tapi lain kali jangan sewot pusing yang dengerin!
(Rini)siapa juga yang ingin di antar kamu lagi,mending pergi
sendiri.
(Deni)sudah sana
cepetang naik!
(Rini)awas ya,kalau aku datang?
(Deni)awas juga kamu,tak kerjain habis habisan.
(Rendy)sudah,sudah jangan berantem terus.
Mereka berdua menjadi pusat perhatian orang banyak namun
tidak memperdulikan,justru Rendy yang malu.
(Deni)kalau bukan karena mbak marsya aku enggak mau
nganterin kamu?
(Rini)kalau bukan karena mbak marsya aku enggak mau di
bonceng kamu?hem,
Kemudian Rini masuk mobil,dan di dalam mobil Rini cemberut.
(Rini)cowok menyebalkan.
(Rendy)apa?
(Rini)ohhh maksudku deni.
(Rendy)kenapa sih kalian selalu berantem?
(Rini)ya,,,,cuma urusan sepele aja sih,tapi walaupun sepele
deni itu nyebelinnnnnn banget,udah deh mas rendy gak usah dengerin nanti ikutan
sebel.
Setelah sampai di rumah?
(Rini)assalammualaikum?papa mama rini pulang?
(Evan)waalaikum salam riniiiii!
Evan langsung memeluk anaknya.
(Vanesa)riniii.
(Rini)mama,rini kangen sekali sama mama.
(Vanesa)mama juga,bagaimana kabarmu sekarang?
(Rini)baik ma?kalau kabar papa dan mama gimana selama aku pergi?
(Rini)baik ma?kalau kabar papa dan mama gimana selama aku pergi?
(Evan)kami juga baik.
(Rini)oh iya,ini ada hadiah dari rini!bersambung...........