Rabu, 31 Juli 2013

aku tetap milikmu selanjutnya 1

(Kevin)kami menginginkan rumah ini.
(Rosita)benar sekali kakak iparku tersayang,
(Vanesa)kalau kalian ingin tinggal di rumah ini?kenapa tidak bilang dari awal?kita pasti mengijinkan kalian tinggal bersama kami.
(Rosita)tapi aku ingin memiliki bukan numpang?hey cepat kalian usir orang ini dari rumahku!
(Preman)baik boss.
(Evan)lepaskan kami!kevin,rosita aku tidak akan memaafkan kalian.
(Eren)papa,mama tunggu jangan pergi!
Eren menangis memanggil orang tuanya,kemudian Rini juga melihat kedua orang tuanya di usir.Rini tidak berani ketempat itu dan akhirnya sembunyi balik dinding.kemudian Rini melihat jendela yang masih terbuka lalu keluar dari jendela itu.
(Rini)papa,mama?
Rini sambil menangis memanggil orang tuanya.
(Evan dan Vanesa)rini?
Saat Eren akan lari ke keluarganya?Rosita menahannya dan membekapnya.
(Rosita)eren,kamu tidak boleh ikut mereka pergi,kamu harus ikut tinggal sama tante.
(Eren)tidak,aku tidak mau tinggal sama orang jahat kayak tante?
(Rosita)diam kamu!kak evan,mbak vanesa cepat kalian pergi dari sini dan eren akan ikut tinggal bersamaku sekaligus aku sandra guna untuk melancarkan urusanku,dan satu lagi jangan coba coba kalian telpon polisi,kalau kalian tetap melapor,eren taruhannya.
(Vanesa)baik,kami tidak akan lapor polisi asal kamu tepati janji,apabila urusanmu selesai,segera kembalikan eren kepada kami.
Vanesa pun marah.
(Eren)papa,mama aku enggak mau disini?aku mau sama papa dan mama.
(Vanesa)sayang kamu sabar ya?mama janji kita pasti bertemu lagi.
(Rosita)kalian tenang saja aku tidak akan menyakiti eren,setelah urusanku selesai aku akan kembalikan eren pada kalian.
Evan tidak sanggup melawan karena jumlah mereka banyak.dan terpaksa mereka harus meninggalkan Eren.
(Rini)ma kak eren?
(Vanesa)sabar ya sayang kita pasti akan cari jalan keluarnya,pa sekarang kita tinggal dimana?
(Evan)papa akan cari teman papa yang punya rumah kontrakan dan kita akan tinggal disana sementara.
Evan pun dapat rumah kontrakan walaupun tak sebesar rumah yang mereka tinggali sebelumnya.
(Rini)ma ini dimana?rini takut.
(Vanesa)tenang ya sayang,sementara kita akan tinggal disini sampai semuanya baik baik saja.
Waktupun berlalu,kini usia Eren dan Rini menginjak 17 tahun.
(Rini)ma,gimana ya kabar kak eren sekarang?
(Vanesa)yang pasti wajahnya mirip kamu,kita doakan semoga kakak mu baik baik saja.
(Evan)rini,maafin papa ya nak,papa tidak bisa nguliahkan kamu papa hanya bekerja sebagai kuli bangunan,terpaksa kamu hanya tamat sampai SMA.
(Rini)iya pa,enggak papa kok rini ngerti.tapi rini ingin bekerja bantuin mama dan papa?
(Vanesa)tapi rin, kamu mau kerja dimana?enggak mama enggak setuju!
(Rini)ma plissss?
Hingga ada orang yang ingin membantu rini dia adalah tetangganya sendiri.
(Marsya)assalammualaikum?
(Rini)waalaikum salam!eh mbak marsya,masuk mbak ada apa ya?
(Marsya)katanya kamu butuh pekerjaan ya?
(Rini)iya mbak kasian orang tua saya.
(Marsya)gini rin,di kota saya punya teman kebetulan dia sedang membutuhkan karyawan,gimana kamu mau enggak?
(Rini)mau mbak,saya mau sekali.
(Marsya)kebetulan juga tempat kerjanya juga enggak terlalu jauh dari tempat tinggal saya di kota,jadi kamu boleh tinggal dirumah saya.
(Rini)tinggal di rumah mbak marsya?
(Marsya)iya?tapi orang tuamu setuju tidak?
(Rini)nanti saya usahakan.
Malam harinya Rini memberanikan diri berbicara kepada orang tuanya.
(Rini)mama,papa rini sudah dapat pekerjaan.
(Evan)dimana?
(Rini)rini ikut mbak marsya ke kota,katanya disana temannya sedang membutuhkan seorang karyawan.
(Vanesa)tapi apa kamu enggak papa?
(Rini)ma plissss,izinin rini ya?
Keesokan harinya Rini berangkat bersama Marsya walaupun dengan berat hati.
(Rini)pa,ma jaga diri baik baik ya?aku janji akan segera pulang.
Vanesa menangis mengantar kepergian anaknya.
(Evan)tenang ma,rini pasti baik baik saja,kita percayakan semua kepada allah.
Di tempat lain Eren menjalani kehidupannya yang penuh penderitaan.
(Rosita)pa bagaimana ini eren tidak pernah mau mendatangani surat warisan orang tuanya.
(Kevin) kalau sekarang dia tanda tangan,lalu kabur dari rumah ini bagaimana?
terus kalau anak itu lapor ke polisi dan membawa kita kepengadilan bagaimana?ma,eren belum berusia 21 tahun,kita tentu kalah di pengadilan. 
(Rosita)iya tapi aku ingin harta ini menjadi milikku,ini pembantu mana sih di suruh bikinin minum lama banget?eren,eren
(Eren)iya tante sebentar?
(Rosita)mana minumannya lambat sekali sih?sudah sana kebelakang.
(Rosita)iya juga sih mas?
(Kevin)kita sabar saja,kan lumayan kita jadikan dia pembantu di rumah ini,setelah dia usianya sudah 21 tahun kita paksa dia lalu kita usir dari sini.
(Eren dalam hati)papa,mama bagaimana kabar kalian,eren kangen sekali sama kalian,eren sudah tidak betah tinggal disini,hanya kalung ini yang bisa mengingatkan ku pada kalian.
(Vanesa)pa kok tiba tiba mama ingat sama eren ya pa?bagaimana keadaanya sekarang ya pa?
(Evan)kita doakan saja semoga eren baik baik saja.
(Vanesa)pa,bukankah mereka sudah berjanji akan mengembalikan eren?
(Evan)papa tidak tahu ma?tetapi selama usia eren belum 21 tahun,mereka tidak akan membebaskan eren?
(Vanesa)mama tidak peduli dengan harta itu yang penting eren kembali.
(Evan)tapi mama dengar sendiri kan mereka akan mengembalikan eren setelah urusannya selesai,
(Vanesa)maksud papa empat tahun lagi kita baru ketemu eren?tidak pa,mama tidak mau menunggu terlalu lama lagi.
(Evan)kita tidak bisa membebaskan eren,rosita dan kevin pasti menyuruh orang untuk menjaga rumah itu,sedangkan papa tidak bisa melawan mereka,kita sabar aja ya ma?
Akhirnya Rini dan Marsya telah sampai di tempat tujuan.
(Rini)ini rumah mbak Marsya?
(Marsya)iya?oh ya itu kenalin adik ku namanya deni.
(Deni)hemmmmmmm
(Rini dalam hati)ini orang apa gorila ya?
Keesokan harinya Rini mulai bekerja dan berpakain rapi.sedangkan Deni masih baru bangun tidur.
(Rini)hemmm sudah rapi aku siap berangkat kerja.
(Deni)huaaaaa hei masih jam berapa ini,sudah rapi aja.
Rini berangkat kerja dengan mengendarai sepeda mini milik Marsya.saat di tengah perjalanan Rini melihat kebun bunga melati yang indah,kemudian Rini berhenti,saat dia mendekati bunga itu ia teringat pada kakaknya
(Rini)seandainya kak eren ada di sini pasti dia senang sekali.
Dan pada waktu yang bersamaan Eren membersihkan taman.
(Eren)bunga ini harum sekali,gimana ya kabar rini sekarang?pasti dia bahagia sekali,karena dia bersama papa dan mama.
Tiba tiba saja ada yang menyentuh pundak Rini.
(Rini)aahhhhh
(Deni)rin,bukannya kerja malah ketempat yang gak jelas gini,hati hati lo hari pertama kerja langsung di pecat.
(Rini)kalau aku di pecat apa urusnmu?
(Deni)ihhh?nih cewek jutek banget sih?di bilangin malah marah marah,ya udah aku berangkat kuliah dulu.
(Rini)berangkat aja sana ganggu orang saja?bener juga sih inikan hari pertama ku kerja aduhhhhh?
Segera saja Rini naik sepeda terburu buru dan dari arah yang berbeda Deni tertawa melihat Rini.senja pun telah tiba,Rini kembali ke rumah Marsya.
(Marsya)rini,sini ayo kita makan sama sama.
(Rini)i i iya mbak,nanti saja saya makannya?
(Marsya)lohh kenapa?sudahla jangan malu malu ayo sini!
(Deni)jangan malu malu nanti lapar lohh hi hi hi.
(Marsya)deniiii?kamu apa apaan sih?rini bagaimana pekerjaanmu di hari pertama ini?
(Rini)sangat baik mbak,saya di ajarkan cara membuat roti dan juga banyak sekali yang beli.
Hari demi hari rini sudah mulai terbiasa denga keluarga itu,apalagi dengan keusilannya Deni.
(Deni)daaarrrrrr
(Rini)aaaaaaa deni,apa apaan sih?kamu benar benar keterlaluan ya?
Marsya hanya tersenyum saja.
Sedangkan di kampung tempat tinggal kedua orang tua Rini yang sedang merindukan kedua putrinya.
(Vanesa)pa,gimana ya kabar anak anak kita sekarang?
(Evan)kita doakan semoga mereka baik baik saja.
(Vanesa)pa,besok mama ingin menemui mereka berdua boleh kan pa?
(Evan)mama,kalau rini mudah di temui tapi kalau eren bahaya ma?
(Vanesa)papa tenang saja,mama akan melihat dari kejahuan.tolong pa izinin mama?mama sangat merindukannya.
Vanesa berlutut di hadapan suaminya agar di izinkan.
(Evan)papa juga merindukan mereka,ya sudah tapi mama harus hati hati ya?
Keesokan paginya Vanesa berangkat menemui kedua putrinya,dan yang pertama adalah Eren di rumah yang di tinggalkan dulu.

(Vanesa dalam hati)ya allah dia benar benar mirip sekali dengan rini.tapi kenapa dia harus menjalani hidup seperti ini?

Vanesa sambil menangis melihat Eren yang sedang membersihkan rumah.saat Vanesa hendak memanggilnya tiba tiba saja Rosita memanggilnya duluan.
(Rosita)erennnnnn,di panggil dari tadi enggak datang datang,kamu budek ya?kamu memang enggak bejus membersihkan rumah,tuh lihat sampah berserakan kemana mana,sekarang cepat kamu bersihkan.
(Eren)baik tante.
(Vanesa)ya allah seperti inikah kehidupan anakku,tapi mama janji akan membebaskanmu dari Rosita.
Dari kejahuan Kevin melihat Vanesa yang sedang menangis.
(Kevin dalam hati)gawat mbak vanesa melihat eren di marahi rosita.
(Kevin)mbak ngapain disini?mbak sudah melihat semuanya kan,sekarang apa yang akan mbak lakukan?hem.
(Vanesa)kalian benar benar jahat,mana janji kalian yang akan mengembalikan eren?bukankah dia hanya di suruh tanda tangan saja,tapi kenapa kalian memperlakukan dia seperti pembantu?
(Kevin)karena di rumah ini tidak ada pembantu,jadi eren yang kita jadikan pembantu,dengar ya mbak,mbak sudah tidak ada hak lagi di rumah ini,sekarang silahkan pergi dari rumah ini!atau aku panggilkan satpam?
(Vanesa)baik,saya akan pergi?tapi aku tidak akan tinggal diam,karena kalian sudah memeperlakukan eren dengan keji.
Vanesa berjalan tertatih tatih,setelah sampai di rumah Marsya,Vanesa langsung memeluk Rini.
(Rini)apa yang terjadi ma,kenapa mama menangis?

(Vanesa)tadi mama melihat kakakmu,dia di siksa oleh tantemu.
(Rini)mereka jahat sekali!
(Vanesa)mama ingin menolong kakak kamu dan membawanya pulang tetapi keburu ketahuan kevin,dia juga bilang kalau mama sudah tidak ada hak atas rumah itu.
(Rini)selama kak eren belum berusia 21 tahun semua itu masih milik kita,jadi percuma mereka marampas,kita harus bergegas mengambil hak kita dan menyelamatkan kak eren.
(Vanesa)iya kamu benar,ya sudah mama pamit dulu kasian papa dirumah sendirian.
(Rini)hati hati ma di jalan!
Vanesa akhirnya pulang kembali ke kampung,sedangkan Rini masih sedih mendengar cerita ibunya.
(Deni)kamu kenapa?kok mulutmu kayak katak gitu?
(Rini)deniii!bisa enggak sih sehari aja enggak usil,ganggu orang aja.
Kemudian Rini pergi ke kamar meninggalkan Deni.
(Deni)tuh anak kenapa ya enggak ada angin enggak ada badai nyamber aja kayak petir,dasar cewek jutek.
Rini sedang duduk di tempat tidurnya sambil berfikir.
(Rini dalam hati)kakak bagaimana kabarmu sekarang,semoga kau baik baik saja di sana dan bertahan demi papa dan mama.keesokan paginya
(Rini)hemuuuaaaa sudah pagi nyenyak sekali tidurku semalam.
Diam diam deni menghampiri dan meniup wajah Rini.
(Deni)wuhhh
Kemudian Rini langsung menutup hidungnya.
(Rini)hemmmmm,kamu belum mandi ya?
(Deni)yang ngomong aja belum mandi,ayo bangun!
(Rini)iya iya crewet banget sih?

Rini bangun dari tempat tidurnya lalu mengambil handuk untuk mandi,
Seperti biasa Deni selalu usil dia mendahului Rini dan menabraknya.
(Rini)aduhhh?awas ya!
Rini yang tidak mau tinggal diam,dia mengambil handuknya Deni dan melemparnya keluar jendela.
(Deni)riniiiiii,,,,,
(Rini)hahahaha rasain kamu?
Deni melihat kejendela dan handuknya terlindas mobil.
(Deni)ya,handuk kesayanganku?
Hal ini membuat Marsya dan Hendri suaminya terbangun.
(Hendri)suara berisik apasih itu ma?
(Marsya)itu pasti ulah deni,tuh anak ya.
(Hendri)mama samperin sana!
(Marsya)deni,,ada apa sih pagi pagi sudah bikin ribut?
(Deni)i i i itu mbak rini jatuhin handukku keluar jendela,dan sekarang mbak lihat,handukku terlindas mobil.
(Marsya)lohh kok bisa?pasti kamu nyari gara gara duluan.
Sedangkan Rini senyum senyum sendiri di kamar mandi mendengar Deni di omelin.
(Deni)ya aku minta maaf mbak,sudah bangunin mbak marsya?
(Marsya)gak usah minta maaf nanti pasti kamu ulangi lagi.
Malam telah tiba dan Rini telah pulang dari tempat kerjanya,lalu makan malam bersama.
(Marsya)pa?saudara sepupu kita besok mau menginap di rumah kita.
(Hendri)oh ya?sama siapa?
(Marsya)kalau enggak salah sama pembantunya,
(Deni)kebiasaan deh pergi sama pembantunya,kayak enggak punya cewek aja,tapi memang enggak punya cewek sih?
Rini tertawa mendengar celotehnya Deni.
(Marsya)kamu apaan sih?kamu sendiri aja enggak pernah berubah dari sifat usil mu.
Keesokan harinya Rendy datang bersama pembantunya,namanya adalah bik siti,dan mereka semua memanggilnya bik siti.
(Rendy)mar,siapa perempuan itu?
(Marsya)oh itu,dia anak pak evan dan bu vanesa tetanggaku di desa.
(Rendy)kenapa dia ada disini?
(Marsya)dia kerja di tempat teman ku,tapi ada apa ya dengan hidupnya,sepertinya rumit sekali.
Saat di ruang tengah Rini membaca buku sambil berjalan,dan tidak sengaja bertabrakan dengan Rendy.
(Rini)maaf mas saya enggak lihat jalan?
(Rendy)ohh enggak papa,tapi lain kali kamu kalau baca jangan sambil jalan ya?
(Rini)iya mas,saya benar benar minta maaf.
Setelah mereka pergi kearah yang berbeda,Rini bergeming sendiri.
(Rini)dia baik,enggak kayak deni baru ketemu langsung usil.
Setelah itu Rini bertemu dengan bik Siti.
(Bik siti)ehhh kamu disini numpang ya?
(Rini)apa?kenapa bibik bicara seperti itu?
(Bik siti)kamu enggak usah pura pura enggak tahu,aku tahu kamu disini numpang,aku juga tahu kamu pasti ingin mendapatkan rumah ini iya kan,karena kamu orang miskin.
Bik siti sambil senyum sinis.sedangkan Rini hanya mengelus dada lalu pergi.
Kemudian Bik siti mengendap endap masuk ke kamar Deni,Rendy yang kebetulan lewat tidak sengaja melihatnya.
(Bik siti)wahh ada kalung bagus disini,buat aku saja.
Yang diambil adalah kalung liontin miliknya Rini yang hilang dulu dan di temukan oleh Deni,namun mereka tidak menyadari kalau waktu masih kecil pernah bertemu.
(Rendy)bik siti,apa yang kamu lakukan di kamar deni?
Bik siti pun gugup.
(Bik siti)tuan!kenapa tuan ada disini?
(Deni)ada keributan apa disini?bik siti,kenapa kalung ku ada di tangan bibik?
Dengan takutnya bik siti bertekuk lutut di hadapan Rendy.
(Bik siti)maafkan saya tuan,saya hanya melihat kalung ini jatuh di lantai,lalu saya mengambilnya.
(Deni)apa jatuh di lantai?perasaan aku menaruhnya di tempat tidur,tidak mungkin aku lupa,pasti bibik mencurinya iya kan?
(Rendy)saya sering sekali memberi kesempatan pada bibik,tapi bik siti selalu saja mengecewakan saya.
(Bik siti)tidak tuan saya hanya di suruh!
(Rendy)apa?bibik di suruh sama siapa?
(Bik siti)rini,tuan.
(Deni)tidak mungkin,bik semenjak saya kenal rini,dia tidak pernah melakukan hal buruk,apa lagi menyuruh mencuri?
(Bik siti)saya tidak tahu tuan,saya hanya di suruh!katanya saya disini hanya numpang.
Kemudian Deni dan Rendy menghampiri Rini.
(Deni)rin,apa benar kamu menyuruh bik siti mencuri kalung di kamar ku?
(Rini)menyuruh bik siti mencuri kalung di kamarmu?aku tidak pernah berbicara panjang lebar dengan bik siti,apa lagi sampai menyuruhnya mencuri.
(Rendy)sudah kuduga,bik siti memang pelakunya.
(Bik siti)ampun tuan saya hilaf?
(Rendy)tapi ingat ya bik,sekali lagi bik siti mengecewakan saya,saya akan pecat bik siti.
(Bik siti)iya tuan?
Bik siti pergi ke dapur sedangkan Rendy pergi ke kamarnya.
(Rini)aku enggak nyangka,bik siti bisa berbuat seperti itu,oh ya kamu kan cowok,tapi kenapa kamu punya kalung?hemm
(Deni)itu,itu,ahhhh ceritanya panjang?sudahlah jangan di bahas.
(Rini)dasar cowok aneh?
Keesokan harinya seperti biasa,Deni pergi kuliah dan Rini pergi bekerja,
Di tempat Rini bekerja,Rini sedang melayani pembeli dan toko rotinya sangat ramai pembeli,kemudian Rini di hampiri oleh Fika teman Marsya atau pemilik toko roti itu.
(Fika)rini,alhamdullilah ya semua rotinya sudah habis?
(Rini)iya mbak,itu karena sangat rotinya sangat enak.
Sedangkan Deni di kampusnya di hampiri oleh seorang perempuan.
(Sarah)halo den,
(Deni)hallo juga,kangen ya sama aku?
(Sarah)iya dong,walaupun setiap hari ketemu,aku selalu saja kangen sama kamu.
(Fian)deniiiii?
(Sarah)deni,siapa dia?
(Deni)itu,itu?
(Fian)deni,kamu kok cuekin aku sih?
(Sarah)kamu siapa?
(Fian)aku pacarnya deni,kalau siapanya deni?
(Sarah)aku juga pacarnya deni!deni jadi selama ini kamu selingkuh di belakang aku ya?
(Deni)maafkan aku,aku melakukan itu karena aku cinta kalian berdua?plissss maafkan aku!
(Sarah)kita putus!
(Fian)dasar play boy,plessss
Fian menamparnya karena kesal,Deni pun pulang dan di sambut oleh Rini.
(Rini)pipimu kenapa? merah bengkak gitu,habis di tamper cewek ya?
(Deni)diam kamu!
Rini sangat kaget mendengar deni bicara kasar,kemudian Deni pergi ke kamarnya.
(Rini)kamu kenapa?ayo cerita!
(Deni)aku di putusin pacarku.
(Rini)kok bisa?emang kamu di kampus jahil juga?
(Deni)dengar ya rin,aku jahil itu hanya di rumah saja,kalau di kampus harus jaga wibawa dong!
(Rini)lalu apa?
(Deni)aku di putusin karena,karena aku punya pacar lebih dari satu.
(Rini)apa?pantas aja di putusin.
Di tempat lain,Eren yang sedang membuang sampah tampak kelelahan,lalu ia di panggil Rosita.
(Rosita)eren,belikan saya coklat ya di supermarket,enggak pakek lama!
(Eren)iya tante.
Eren pun pergi ke supermarket,ketika sampai di jalan raya ada mobil dari belakang melaju kencang dan menabrak Eren,dan mobil itu pergi begitu saja.
Sedangkan Vanesa yang sedang minum gelasnya jatuh
(Vanesa)ya allah pa ada apa ini?eren,eren.
(Evan)ada apa ma,gelasnya sampai pecah gitu?
(Vanesa)perasaan mama enggak enak pa?
(Evan)kan papa sudah bilang ma,jangan berfikir negatif terus!itu semua kerena kita jauh dari mereka.
(Vanesa)iya mungkin papa benar.
Sedangkan Rosita sangat kesal karena Eren belum juga kembali.
(Rosita)mana anak ini,lama banget sih?pasti anak itu lagi asyik pacaran,awas ya!
Rosita pergi mencari Eren,tetapi ia melihat banyak orang di jalan lalu menghampirinya.
(Rosita)permisi,permisi!hahhhh eren.
Kemudian Rosita menghubungi Kevin untuk mengantar Eren ke rumah sakit.
(Rosita) bagaimana ini pa,kalau dia mati kita tidak akan mendapatkan tanda tangan dari anak itu.
(Kevin)mama jangan berfikir seperti itu,sudah mama tenang saja ya?
Sekian lama Eren pingsan akhirnya sadar juga.
(Eren)siapa kalian?kenapa aku ada disini?
(Rosita)kamu enggak ingat kami?
Eren hanya menggelengkan kepala.
(Rosita)pa,dia sepertinya lupa ingatan,ini kesempatan buat kita.
(Kevin)iya kita manfaatkan dia.
(Rosita)nama kamu sebenarnya cindy,dan kamu anak dari pembantu kami yang sudah meninggal,dan ibu kamu memiliki hutang begitu banyak sama kami,kamu mau kan mengganti uang yang sudah di pinjam ibu kamu?
(Eren)mau nyonya?
(Rosita)ya kamu harus panggil saya nyonya,aku tahu kamu anak baik,mangkanya kamu mau membantu ibu kamu.
(Eren)tapi apa benar ibu saya sudah meninggal?
(Rosita)benar sekali er,maksud saya cindy.
Kemudian Kevin berbisik pada Rosita.
(Kevin)kenapa kamu mengganti namanya?
(Rosita)selama inikan kita susah mendapatkan tanda tangan anak itu,inilah saatnya.cindy kamu harus tanda tangan disini karena itu berarti kamu setuju kerja untuk melunasi hutang ibumu.
Mereka bertiga pun pulang dari rumah sakit,sesampai di rumah Eren memegang kalung yang ia pakai.
(Eren/Cindy)nyonya ini kalung siapa ya?
(Rosita)coba saya lihat?ya mungkin ini kalung pemberian ibu kamu sebelum meninggal.
Rosita melihat kalung itu tanpa membuka dalamnya,karena di dalam kalung itu ada foto dan nama Eren,Eren pun juga begitu masuk kekamarnya dan menaruh kalungnya di lemari tanpa melihat isinya.
(Rosita)kita sudah berhasil mendapatkan tanda tangan eren,tapi hartanya masih belum sah menjadi milik kita.
(Kevin)kamu sabar saja,lebih baik kita nikmati saja semua ini,kan lumayan dia menjadi pembantu kita tanpa harus membayarnya.
Di tempat lain,Rendy dan Rini sedang ngobrol berdua di teras rumah.
(Rendy)rini,kamu jangan terpengaruh oleh omongannya bik siti,dia sangat licik sekali.
(Rini)lalu kenapa mas rendy tidak mencari pembantu lain?
(Rendy)itu karena saya kasihan padanya,dia hidup sebatang kara.
(Rini)oh gitu ceritanya,aku salut sama mas rendy walaupun bik siti licik mas rendy tetap memperkerjakan dia.
Keesokan harinya Rendy pamit pulang ke rumahnya tetapi tidak bersama Bik siti karena Marsya meminta dia bekerja di rumahnya,semua orang melihat kepergian Rendy kecuali Rini yang sedang berdiam di kamarnya,kemudian Rini mengambil hand pone dari lemarinya.
(Rini)uhhhh rasanya aku ingin pulang dan memberi hadiah ini pada papa dan mama.
Marsya yang kebetulan lewat tidak sengaja mendengarnya.
(Marsya)kamu ingin pulang?
(Rini)iya mbak,kebetulan toko rotinya tutup selama tiga hari.
(Marsya)kalau gitu telfon mas rendy aja,mumpung masih belum jauh
(Rini)apa enggak ngrepotin mbak?
(Marsya)enggak kok,kamu tenang aja.
Dan di telfon?
(Marsya)hallo mas rendy,tolong ya mas berhenti dulu,ini rini mau pulang, sekalian bareng mas rendi ya? 
(Rendy)ohh iya.
Lalu telfonnya di tutup.
(Marsya)deni,tolong ya anterin rini ke tengah kota,dia mau pulang sama mas rendy.
(Deni)ahhhhh ganggu orang lagi tidur aja?
Rini bersiap siap untuk pulang namun Deni masih saja tidur.
(Marsya)deni ayo cepet!
(Deni)iya,iya,iya.
Mereka pun berangkat mengendarai sepeda motor,tetapi di jalan mereka ribut.
(Rini)deni,jangan ngebut ngebut aku takut!
(Deni)kamu tenang aja gak kan jatuh kok.
(Rini)aku itu takut.
(Deni)sudah ganggu orang tidur,bukannnya terima kasih malah sewot.
Akhirnya mereka sampai di tempat Rendy memakirkan mobil.
(Rini)oke, aku sekarang bilang terima kasih ya?
 Rini sambil kesal pada Deni.
(Deni)iya,tapi lain kali jangan sewot pusing yang dengerin!
(Rini)siapa juga yang ingin di antar kamu lagi,mending pergi sendiri.
(Deni)sudah sana cepetang naik!
(Rini)awas ya,kalau aku datang?
(Deni)awas juga kamu,tak kerjain habis habisan.
(Rendy)sudah,sudah jangan berantem terus.
Mereka berdua menjadi pusat perhatian orang banyak namun tidak memperdulikan,justru Rendy yang malu.
(Deni)kalau bukan karena mbak marsya aku enggak mau nganterin kamu?
(Rini)kalau bukan karena mbak marsya aku enggak mau di bonceng kamu?hem,
Kemudian Rini masuk mobil,dan di dalam mobil Rini cemberut.
(Rini)cowok menyebalkan.
(Rendy)apa?
(Rini)ohhh maksudku deni.
(Rendy)kenapa sih kalian selalu berantem?
(Rini)ya,,,,cuma urusan sepele aja sih,tapi walaupun sepele deni itu nyebelinnnnnn banget,udah deh mas rendy gak usah dengerin nanti ikutan sebel.
Setelah sampai di rumah?
(Rini)assalammualaikum?papa mama rini pulang?
(Evan)waalaikum salam riniiiii!
Evan langsung memeluk anaknya.
(Vanesa)riniii.
(Rini)mama,rini kangen sekali sama mama.
(Vanesa)mama juga,bagaimana kabarmu sekarang?
(Rini)baik ma?kalau kabar papa dan mama gimana selama aku pergi?
(Evan)kami juga baik.
(Rini)oh iya,ini ada hadiah dari rini!bersambung...........